Agan kena tilang Slip Biru? Tenang saja gan, di sini Ane
pengen share pengalaman ane sendiri dari awal kena tilang, memilih slip biru, sampai
selesai. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu, 28 april 2013 di simpang lima
Semarang. Dari bundaran simpang lima, ane naek motor menuju arah JL. Pahlawan.
Tiba2 ane di stop polisi dari arah belakang. Kurang lebih percakapannya seperti
ini:
Ane ditanya “mas, anda tahu lampu sein seharusnya warna
apa?”
“kuning Pak” jawab ane.
“Lha kok punya mas warnanya merah?”
“ini motor temen saya pak”
“coba saya lihat surat2nya”
(ane ngasih STNK)
Setelah ngeliat STNK beberapa saat, polisi itu tanya “SIM-nya?”
belom sempet ane ngasih SIM, polisi itu bilang lagi “di sini
panas, ayo ikut saya ke pos” sambil bawa STNK motor.
Sesampainya di pos, ane
dijelasin tentang pasal yang dikenakan, yaitu pasal 28 ayat 3 beserta bunyi
pasalnya. Ane langsung bilang “minta slip biru saja pak” (karena ane denger
kalo slip biru uangnya langsung masuk kas negara). “Yang disita SIM atau STNK?”.
Ane jawab “SIM saja pak”
Nah waktu disuruh tandatangan ane gak baca dulu surat
tilangnya. Setelah ane perhatiin, ane kena 2 pasal : Pasal 48 Ayat 3 UU Lalu
Lintas dan pasal 285 Ayat (1). Lho kok 2 pasal?? Padahal pelanggaran saya cuman
satu hal: “lampu sein warna merah”. Seharusnya hanya ditulis satu pasal.
Ane pengen ngebantah tapi udah terlanjur tandatangan. Trus ane diberitahu,
bayarnya lewat ATM BRI JL. Pattimura Semarang. “kalo lewat bank lain gmn pak?”
“maaf mas, tdk bisa. Bank tersebut sudah ditunjuk untuk pembayaran tilang
wilayah ini” “saya harus bayar berapa pak? Kok disini tidak ditulis jumlah uangnya”
polisi itu njawab “ nanti tanya teller banknya langsung”
Tanpa pikir panjang, ane ngacir menuju Bank tsb. Sesampainya
disana ane baru nyadar. Ini hari minggu! Hari sabtu-minggu Bank tutup! . sial,
pas banget polisi ngadain operasi tilang hari minggu. Sengaja ato gmn ya?. Ane baca
lagi di surat tilang, kalo ane masih diberi waktu pembayaran denda hingga dua
hari sebelum sidang. Ternyata meskipun uda ambil slip biru, ane tetep berhak
mengikuti sidang seperti slip merah (untuk mengetahui jumlah denda sesuai
sidang) dan mengambil sisa uangnya di bank.
Akhirnya ane pulang ke kos ane, udah motor minjem, kena
tilang pula. ane nyoba berfikir positif.. mungkin hal ini berguna untuk ngelatih
kesabaran. Ane nyoba untuk nyari2 artikel tentang surat tilang slip biru.
Ane dapet salah satu artikel yang bilang ada peraturan baru
mengenai surat tilang slip biru, untuk menghindari adanya oknum nakal pegawai
polisi, yang intinya kalo kita terkena tilang, dan meminta slip biru, maka kita
hanya wajib membayar melalui bank sebesar 36.000 untuk motor dan 50.000 untuk
mobil. Uangnya langsung masuk ke kas negara, karena melalui rekening bank. Saat
kena tilang kita harus bilang ke polisi kalo kita telah melihat iklan
masyarakat tentang peraturan baru Mabes POLRI. Agan-agan bisa nyari tahu hal
ini di internet, bahkan di facebook juga ada. Setelah membayar 36 ribu melalui
teller bank yang ditunjuk, kita bisa langsung ambil SIM/ STNK kita yang disita
hari itu juga dengan menunjukkan bukti pembayaran tersebut kepada polisi tadi.
Tapi Masalahnya, ane baru tahu hal ini setelah beberapa hari
sesudah hari tilang! Damn!. Kira2 masih bisa gak ya?
Berbekal pengetahuan tersebut, kira2 seminggu sebelum sidang
ane munuju bank BRI Pattimura. Ane tanya satpam di pintu masuk tentang
pembayaran tilang. Ane harus ke costumer service (CS) dulu, baru melakukan transaksi.
Mbak CS (costumer service) melihat buku panduannya, dan ngasih tau prosedur
yang harus saya lewati: membayar 200 ribu (denda maksimal) dahulu à
ikut sidang à sisa
uang jaminan bisa diambil setelah sidang.
Ane bilang : “gini mbak, berdasarkan peraturan terbaru Mabes
POLRI, saya hanya membayar 36 ribu kemudian langsung kembali ke pos polisi untuk
mengambil SIM yang disita”
“Ini juga peraturan baru mas” jawab mbak CS.
Karena mbak CS-nya cantik dan kayaknya masih baru, ane jadi
ga enak mo ngebantah lagi. Karena masih ga percaya, ane keluar dari bank tadi.
Akhirnya ane ngikutin sidang tilang tanpa bayar dulu ke bank
(dan ternyata tidak apa-apa). Jumlah denda tilang juga sedikit. Buat agan agan2
yang terkena tilang ga perlu khawatir... tenang saja.
Hoahhm... Karena skrg ane sudah ngantuk, Lebih detailnya, besok
ane share pengalaman sebelum sidang slip biru, adanya calo sidang, sampai pengambilan
SIM.
Saya baru kena tilang didepan sun plaza, kota Medan gara2 hanya menyalakan lampu kecil motor saya, karena uda eneq ngeliat polisi yang belagak preman, saya lebih memilih slip biru dan membayar nya 100rb ke Bank BRI, yg saya tanyakan pada saat mengambil sim, bukti setoran dan slip biru diminta semua sama polisi nya, saya jadi penasaran dan bertanya-tanya, kalau saya mau ambil kembaliannya apa yg saya harus tunjukan ke persidangan? sementara semua slip pembayarannya diminta polisi tsb, lalu apa polisi tersebut yg akan memanfaatkan slip setoran yg ada sama dia utk mengambil kembaliannya??? Polisi skrg sungguh licik dan sangat tidak mengayomi masyarakat, panteslah skrg banyak teror utk polisi, krn masyarakat sudah gerah dengan prilaku yg tidak layak utk disebut penganyom masyarakat!!!!!!_
BalasHapusBetul banget pak Alvin Snoozle.. Saya juga pernah alami hal yang sama.. Polisi saat ini adalah preman berseragam, dan dia lebih kejam dalam memeras milik kita, tanpa ragu dia berani memeras kita.. Lebih jahat dari Penipu..
Hapushati2 pak, jika semua bukti pembayaran diambil polisi maka itu adalah cara untuk menghilangkan bukti. saya boleh tanya gak? waktu bayar tilang di bank itu bapak bayar ke rekening atas nama siapa? klo nama pejabat kepolisian itu dipastikan uang anda tidak masuk ke negara tapi ke kantong polisi tersebut, makanya banyak rekening gendung milik pejabat kepolisian
Hapusom mau tanya
BalasHapusjadi ikut sidang tilang tanpa bayar dulu ke bank ga papa gan ?
BalasHapusjadi gimana gan buat 2017, bisa kah slip biru tanpa harus bayar ke bank terlebih dahulu?
Hapus